Silahkan hubungi kami jika Anda menemukan link error atau ingin memberikan masukan dan saran Contact Us Ebook Telegram

Proses Pengecoran Logam

Proses pengecoran logam adalah metode manufaktur yang digunakan untuk membentuk produk dengan cara menuangkan logam cair ke dalam cetakan,
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

proses pengecoran logam

Proses pengecoran logam adalah metode manufaktur yang digunakan untuk membentuk produk dengan cara menuangkan logam cair ke dalam cetakan dan membiarkannya mendingin dan mengeras menjadi bentuk yang diinginkan.Pengecoran logam telah menjadi solusi yang efektif untuk pembuatan berbagai macam produk, mulai dari komponen mesin kompleks hingga produk konsumen sehari-hari. Teknik ini memberikan keuntungan signifikan dalam hal presisi, efisiensi, dan konsistensi produksi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Langkah-langkah dalam proses pengecoran logam, Persiapan pola dan cetakan, Proses pemilihan dan persiapan material cor, Pengaturan suhu dan tekanan dalam pengecoran, Proses pemadatan dan pendinginan coran, Pembersihan dan penyelesaian hasil cor.

Dengan memahami lebih baik tentang proses pengecoran logam, pembaca akan mendapatkan wawasan yang lebih lengkap tentang metode yang digunakan untuk menciptakan produk logam berkualitas tinggi yang memainkan peran penting dalam berbagai sektor industri.

Langkah-langkah dalam proses pengecoran logam

Proses pengecoran logam melibatkan serangkaian langkah yang teratur dan hati-hati untuk menghasilkan produk logam yang akurat dan berkualitas. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai langkah-langkah dalam proses pengecoran logam:

  1. Perancangan cetakan: Tahap awal dalam proses pengecoran logam adalah merancang cetakan yang akan digunakan. Desain cetakan harus mencerminkan bentuk akhir produk yang diinginkan. Hal ini melibatkan pemilihan material cetakan yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan logam cair. Faktor seperti penyusutan logam dan sistem pengisiannya juga harus diperhitungkan dalam perancangan ini.
  2. Persiapan pola: Setelah desain cetakan selesai, langkah berikutnya adalah mempersiapkan pola yang akan dicetak. Pola dapat terbuat dari kayu, plastik, lilin, atau bahan lain yang mudah dibentuk dan dapat dilepaskan dari cetakan setelah proses pengecoran. Pola ini harus memiliki dimensi yang akurat sesuai dengan bentuk dan ukuran produk yang diinginkan.
  3. Pembuatan cetakan: Setelah pola dipersiapkan, cetakan harus dibuat untuk menampung logam cair. Proses pembuatan cetakan ini melibatkan beberapa langkah, seperti menyiapkan bahan cetakan yang sesuai (misalnya pasir cetakan), memadatkan bahan cetakan di sekitar pola, dan menghasilkan rongga cetakan yang akurat. Bahan cetakan yang umum digunakan adalah pasir cetakan yang dicampur dengan bahan pengikat seperti tanah liat. Cetakan juga dapat terdiri dari beberapa bagian yang dapat dipisahkan untuk memudahkan pengeluaran produk akhir.
  4. Pemanasan logam: Setelah cetakan selesai, logam yang akan dicor ditempatkan dalam tungku dan dipanaskan hingga mencapai suhu cair. Suhu yang tepat sangat penting untuk memastikan logam cair dapat mengalir dengan baik dan mengisi rongga cetakan dengan presisi. Proses pemanasan ini biasanya dilakukan dalam tungku induksi atau tungku busur listrik.
  5. Pengecoran: Setelah logam mencapai suhu cair yang tepat, proses pengecoran dimulai. Logam cair dituangkan ke dalam cetakan melalui saluran yang disebut "runner" dan "gate". Tekanan yang dihasilkan memastikan logam cair mengisi semua bagian cetakan dengan sempurna. Selama proses pengecoran, penting untuk mengendalikan aliran logam dan mencegah terjadinya kelebihan tekanan atau gangguan lainnya yang dapat menyebabkan cacat dalam produk akhir.
  6. Pendinginan dan pelepasan: Setelah logam cair mengisi cetakan, proses pendinginan dimulai. Cetakan biasanya didinginkan dengan menggunakan air atau sistem pendinginan lainnya. Logam akan membeku dan mengeras, membentuk produk akhir dengan bentuk dan dimensi yang diinginkan. Setelah pendinginan selesai, cetakan dibuka dan produk logam dikeluarkan. Pada tahap ini, produk mungkin memerlukan pembersihan tambahan untuk menghilangkan sisa cetakan atau penyesuaian permukaan untuk mendapatkan hasil yang lebih halus.
  7. Pemeriksaan dan penyelesaian: Setelah produk logam dikeluarkan dari cetakan, langkah terakhir adalah melakukan pemeriksaan kualitas. Produk diperiksa untuk memastikan dimensi, bentuk, dan kekuatan yang diinginkan telah tercapai. Jika ditemukan cacat atau ketidaksesuaian, langkah penyesuaian atau perbaikan harus dilakukan. Setelah produk melewati pemeriksaan kualitas, dapat dilakukan penyelesaian tambahan seperti pengamplasan, pengelasan, pengecatan, atau perlakuan permukaan lainnya sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

Persiapan pola dan cetakan

Persiapan pola dan cetakan adalah langkah penting dalam proses pengecoran logam yang melibatkan pembuatan pola yang akan dicetak dan pembuatan cetakan yang akan menampung logam cair. Berikut ini adalah penjelasan detail tentang persiapan pola dan cetakan:

Persiapan Pola:

  • Desain Pola: Tahap pertama adalah merancang pola yang sesuai dengan bentuk dan dimensi produk akhir yang diinginkan. Desain pola dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak desain komputer (CAD) atau dapat dibuat secara manual menggunakan bahan seperti kayu, plastik, lilin, atau bahan lain yang mudah dibentuk.
  • Bahan Pola: Pilihan bahan pola tergantung pada kompleksitas produk, kebutuhan presisi, dan jumlah cetakan yang akan diproduksi. Kayu adalah bahan pola yang umum digunakan karena mudah diukir dan dapat dengan cepat disesuaikan. Pola juga dapat dibuat dari bahan plastik atau lilin yang lebih tahan lama dan memberikan presisi yang lebih tinggi.
  • Pembuatan Pola: Setelah desain pola selesai, langkah berikutnya adalah membuat pola secara fisik. Proses ini melibatkan pengukiran, penggilingan, pemahatan, atau pemodelan bahan pola sesuai dengan desain yang diinginkan. Teknik presisi seperti pemotongan laser atau pencetakan 3D juga dapat digunakan untuk memproduksi pola dengan akurasi yang tinggi.

Pembuatan Cetakan:

  • Material Cetakan: Pilihan bahan cetakan tergantung pada suhu pengecoran dan material logam yang akan digunakan. Pasir cetakan adalah bahan yang umum digunakan dalam pengecoran logam. Pasir cetakan terbuat dari campuran pasir silika yang berfungsi sebagai bahan dasar dan bahan pengikat seperti tanah liat atau resin. Bahan cetakan lainnya meliputi logam berongga atau keramik yang tahan terhadap suhu tinggi.
  • Pembuatan Cetakan: Cetakan dibuat dengan menggunakan pola sebagai template. Pola ditempatkan di tengah cetakan dan pasir cetakan dikompresi di sekitarnya. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan cetakan berongga tunggal atau dengan menggunakan cetakan yang terdiri dari beberapa bagian yang dapat dipisahkan untuk memudahkan pengeluaran produk logam.
  • Rongga Cetakan: Rongga cetakan harus dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan bentuk akhir produk yang diinginkan. Hal ini melibatkan pengaturan pola dalam cetakan, penggunaan inti cetakan (jika diperlukan) untuk membentuk rongga internal, dan memastikan adanya saluran distribusi logam cair (runner dan gate) yang memungkinkan aliran logam ke dalam rongga cetakan.
  • Sistem Pendukung: Selain rongga cetakan, cetakan juga harus memiliki sistem pendukung seperti riser atau lubang pengisi yang mengimbangi penyusutan logam saat mendingin dan membantu mencegah terbentuknya cacat seperti kekurangan logam atau porositas.

Proses pemilihan dan persiapan material cor

Proses pemilihan dan persiapan material cor dalam pengecoran logam adalah tahap penting untuk memastikan produk akhir memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah penjelasan detail mengenai proses ini:

Pemilihan Material Cor:

  • Identifikasi Persyaratan: Tahap awal adalah mengidentifikasi persyaratan produk yang akan dicor. Ini mencakup memahami kekuatan, kekerasan, ketahanan terhadap suhu tinggi, ketahanan terhadap korosi, dan sifat-sifat lain yang diinginkan dalam material cor. Persyaratan ini akan mempengaruhi pemilihan material cor yang sesuai.
  • Ketersediaan Material: Selanjutnya, perlu mempertimbangkan ketersediaan material cor yang diinginkan. Bahan cor umum meliputi baja, besi tuang, aluminium, tembaga, dan logam lainnya. Setiap material memiliki karakteristik unik dan digunakan dalam aplikasi yang berbeda-beda. Penting untuk memastikan bahwa material cor yang dipilih tersedia dengan mudah dan dalam jumlah yang cukup.
  • Kelayakan Biaya: Aspek biaya juga harus dipertimbangkan dalam pemilihan material cor. Biaya bahan mentah dan biaya pemrosesan serta kemampuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan anggaran perlu dipertimbangkan secara matang.
  • Analisis Kinerja: Sebelum memilih material cor yang final, sering kali dilakukan analisis kinerja untuk memastikan bahwa material tersebut memenuhi persyaratan struktural dan fungsional. Ini melibatkan melakukan uji mekanik, analisis termal, atau pengujian lainnya untuk menguji kekuatan, kekerasan, keuletan, dan sifat-sifat lainnya.

Persiapan Material Cor:

  • Pencairan Material: Setelah material cor dipilih, langkah selanjutnya adalah mencairkan material tersebut. Proses pencairan melibatkan penggunaan tungku atau peralatan lainnya yang dapat mencapai suhu yang cukup tinggi untuk melumerkan material cor. Suhu pencairan yang tepat harus diperhatikan agar material mencapai kekentalan yang sesuai untuk pengecoran.
  • Pencampuran dan Penyesuaian Komposisi: Dalam beberapa kasus, material cor dapat memerlukan penyesuaian komposisi untuk memenuhi persyaratan tertentu. Hal ini dilakukan dengan mencampurkan logam dasar dengan bahan tambahan seperti paduan, ferroalloy, atau aditif lainnya. Pencampuran yang baik dan penyesuaian yang akurat diperlukan untuk memastikan bahwa material cor memiliki sifat-sifat yang diinginkan.
  • Penghilangan Kotoran dan Pengotor: Sebelum pengecoran, material cor harus dibersihkan dari kotoran dan pengotor lainnya yang dapat mengurangi kualitas produk akhir. Proses ini melibatkan penggunaan teknik pembersihan seperti pengayakan, penyaringan, atau penggunaan bahan kimia untuk menghilangkan oksida, partikel asing, atau kontaminan lainnya.
  • Pengontrolan Suhu dan Viskositas: Selama proses pencairan dan persiapan material cor, pengontrolan suhu dan viskositas sangat penting. Suhu harus dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa material cor mencapai suhu yang tepat untuk pengecoran. Viskositas material juga perlu dikendalikan agar dapat mengalir dengan baik ke dalam cetakan tanpa mengalami kelebihan tekanan atau gangguan lainnya.

Pengaturan suhu dan tekanan dalam pengecoran.

Pengaturan suhu dan tekanan dalam proses pengecoran logam sangat penting untuk mencapai hasil cetakan yang berkualitas. Pengaturan yang tepat memastikan logam cair mengalir dengan baik, mengisi cetakan dengan presisi, dan menghindari cacat dalam produk akhir. Berikut adalah penjelasan detail tentang pengaturan suhu dan tekanan dalam pengecoran logam:

1. Suhu Logam Cair:

  • Pemanasan Logam: Tahap awal adalah memanaskan logam mentah hingga mencapai suhu cair yang optimal. Suhu yang tepat harus sesuai dengan material cor yang digunakan. Setiap material cor memiliki rentang suhu pencairan yang spesifik. Penggunaan tungku induksi atau tungku busur listrik umumnya digunakan untuk memanaskan logam hingga mencapai suhu cair yang diinginkan.
  • Pengendalian Suhu: Setelah mencapai suhu cair, penting untuk menjaga suhu logam agar tetap stabil selama proses pengecoran. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan sistem pemanas tambahan atau pengaturan suhu pada tungku pengecoran. Pemantauan suhu secara teratur dan pengendalian yang akurat diperlukan untuk memastikan logam tetap dalam kondisi cair yang optimal.

2. Tekanan Logam Cair:

  • Pengendalian Tekanan: Tekanan logam cair memiliki peran penting dalam memastikan aliran yang lancar dan pengisian cetakan yang baik. Tekanan yang tepat akan memastikan bahwa logam cair dapat mengisi semua bagian cetakan dengan presisi tanpa ada kekosongan atau cacat. Tekanan dalam pengecoran logam dapat dikendalikan melalui sistem tekanan yang ada di tungku atau menggunakan sistem tekanan eksternal seperti sistem injeksi tekanan tinggi.
  • Tekanan Pengecoran: Selama proses pengecoran, tekanan logam harus diatur secara hati-hati untuk menghindari kelebihan tekanan yang dapat menyebabkan cacat seperti porositas atau deformasi produk. Tekanan harus dijaga agar tetap konsisten selama aliran logam ke dalam cetakan. Sistem tekanan yang baik akan memastikan distribusi logam yang merata dan hasil cetakan yang akurat.

Cara pengaturan suhu tekanan dalam pengecoran

Pengaturan suhu dan tekanan dalam pengecoran logam dapat dilakukan melalui beberapa langkah dan metode yang berbeda, tergantung pada sistem pengecoran yang digunakan. Berikut adalah beberapa cara umum dalam mengatur suhu dan tekanan dalam pengecoran:

1. Pengaturan Suhu:

  • Tungku Pemanas: Pengaturan suhu dalam pengecoran dimulai dengan memanaskan logam mentah dalam tungku pemanas. Tungku tersebut dapat menggunakan sumber panas seperti tungku induksi, tungku busur listrik, atau tungku gas. Pengaturan suhu dilakukan melalui kontrol suhu yang terintegrasi dengan tungku tersebut.
  • Sensor Suhu: Sensor suhu yang ditempatkan di dalam tungku dan area pengecoran penting untuk memantau dan mengukur suhu logam cair. Sensor ini dapat berupa termokopel atau termistor yang mengirimkan informasi suhu ke sistem pengendalian.
  • Sistem Pengendalian Suhu: Untuk menjaga suhu yang konsisten selama pengecoran, pengaturan suhu menggunakan sistem pengendalian. Sistem ini terdiri dari kontroler suhu yang mengatur pemanasan atau pendinginan tungku, serta menerapkan umpan balik dari sensor suhu. Dengan mengatur parameter suhu yang diinginkan, sistem pengendalian akan memastikan suhu logam cair tetap stabil dan sesuai dengan persyaratan pengecoran.

2. Pengaturan Tekanan:

  • Sistem Injeksi Tekanan Tinggi: Dalam pengecoran tekanan tinggi, pengaturan tekanan dilakukan melalui sistem injeksi tekanan tinggi. Sistem ini menggunakan alat seperti injektor atau pompa tekanan untuk memasukkan logam cair ke dalam cetakan. Tekanan dapat diatur dengan mengontrol aliran logam melalui katup dan regulator tekanan yang sesuai.
  • Sistem Tekanan Internal: Dalam pengecoran gravitasi atau tekanan rendah, tekanan diatur melalui sistem tekanan internal pada tungku pengecoran atau cetakan itu sendiri. Pada umumnya, desain cetakan melibatkan runner dan gate yang dirancang untuk menciptakan tekanan yang diinginkan saat logam mengalir ke dalam rongga cetakan.
  • Pemantauan Tekanan: Penting untuk memantau tekanan secara real-time selama proses pengecoran. Sensor tekanan ditempatkan pada titik strategis di dalam sistem pengecoran untuk mengukur dan mengontrol tekanan logam cair. Informasi ini digunakan oleh sistem kontrol untuk memastikan tekanan yang sesuai dan konsisten selama pengecoran.

Proses pemadatan dan pendinginan coran

Proses pemadatan dan pendinginan coran merupakan tahap penting dalam pengecoran logam setelah logam cair diisi ke dalam cetakan. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan kelebihan udara, mendorong aliran logam, dan membentuk struktur logam yang solid. Berikut adalah penjelasan detail tentang proses pemadatan dan pendinginan coran:

1. Pemadatan Coran:

  • Getaran: Setelah logam cair diisi ke dalam cetakan, proses pemadatan dimulai dengan menggunakan getaran. Getaran ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin getar atau mekanisme getaran lainnya yang diterapkan pada cetakan. Tujuan getaran adalah untuk menghilangkan kelebihan udara yang mungkin terperangkap di dalam cetakan dan memastikan logam cair mengalir dengan baik ke seluruh area cetakan. Getaran juga membantu mengurangi porositas dan cacat cetakan lainnya.
  • Tekanan dan Gravitasi: Pada beberapa proses pengecoran, pemadatan dapat dilakukan melalui pemberian tekanan atau menggunakan gaya gravitasi. Contohnya adalah pengecoran tekanan tinggi atau pengecoran gravitasi. Tekanan yang diterapkan atau pengaturan geometri cetakan akan membantu dalam pemadatan logam cair dengan mendorongnya ke seluruh bagian cetakan. Pemadatan dengan gaya gravitasi terjadi saat logam cair mengalir bebas di dalam cetakan dan dibiarkan terkumpul oleh gaya gravitasi.
  • Pemadatan Sentuhan: Pemadatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pemadatan sentuhan, di mana alat pemadat ditempatkan pada cetakan dan digunakan untuk menekan atau mengetuk permukaan cetakan. Hal ini membantu menghilangkan udara yang terperangkap, meningkatkan kepadatan logam, dan mengurangi potensi cacat cetakan.

2. Pendinginan Coran:

  • Aliran Udara dan Pendingin: Setelah pemadatan, tahap pendinginan dimulai. Udara dingin atau media pendingin, seperti air atau gas, digunakan untuk mendinginkan coran. Pendinginan yang efektif penting untuk mencegah deformasi atau retak pada produk akhir. Sistem pendingin dapat terdiri dari saluran pendingin internal dalam cetakan atau menggunakan sistem pendingin eksternal seperti aliran udara atau semprotan air.
  • Waktu Pendinginan: Waktu pendinginan dapat bervariasi tergantung pada ukuran, bentuk, dan jenis logam cor. Pendinginan yang terlalu cepat dapat menyebabkan kekerasan yang tidak merata atau ketegangan internal yang tinggi. Sebaliknya, pendinginan yang terlalu lambat dapat memperpanjang waktu siklus pengecoran dan menghambat efisiensi produksi. Pemantauan suhu selama pendinginan dapat dilakukan menggunakan sensor suhu untuk memastikan bahwa coran mencapai suhu yang memadai sebelum diekstraksi dari cetakan.

3. Ekstraksi Coran: 

Setelah proses pendinginan selesai, coran dapat diekstraksi dari cetakan. Proses ekstraksi dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan atau deformasi pada coran yang baru saja dibentuk. Beberapa metode ekstraksi termasuk penggunaan alat mekanis seperti pemukul cetakan atau sistem hidrolik untuk membuka cetakan.

Pemadatan dan pendinginan coran merupakan tahap kunci dalam pengecoran logam untuk menghasilkan produk akhir yang berkualitas. Pemadatan membantu menghilangkan udara dan mengatur aliran logam cair, sedangkan pendinginan yang tepat mencegah cacat dan mengatur struktur logam yang solid. Dengan metode dan kontrol yang baik, pemadatan dan pendinginan yang efektif akan menghasilkan produk coran yang presisi dan berkualitas.

Pembersihan dan penyelesaian hasil cor

Setelah proses pengecoran logam selesai, tahap berikutnya adalah pembersihan dan penyelesaian hasil cor. Tahap ini melibatkan penghilangan bahan tambahan, seperti gate dan riser, serta penyelesaian permukaan coran untuk mencapai tampilan dan kualitas yang diinginkan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang cara yang tepat untuk pembersihan dan penyelesaian hasil cor:

1. Pembersihan:

  • Pemotongan Gate dan Riser: Pada coran, terdapat bagian tambahan seperti gate (saluran masukan logam) dan riser (alat penampung logam berlebih). Bagian ini harus dipotong atau dipisahkan dari produk coran menggunakan alat pemotong yang sesuai, seperti gergaji, pemotong laser, atau alat pemotong lainnya. Penting untuk memastikan pemotongan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak produk coran.
  • Penyemprotan atau Penggosokan: Setelah pemotongan gate dan riser, permukaan coran mungkin memiliki sisa-sisa logam, kerak, atau kotoran lainnya. Untuk membersihkannya, dapat digunakan metode penyemprotan air bertekanan tinggi atau penggosokan dengan sikat kawat atau alat pembersih lainnya. Hal ini akan membantu menghilangkan kontaminan dan meningkatkan tampilan permukaan coran.
  • Pembersihan Kimia: Dalam beberapa kasus, terutama jika terdapat korosi, oksidasi, atau lapisan logam lainnya yang sulit dihilangkan, pembersihan kimia dapat digunakan. Pembersih kimia seperti asam atau larutan khusus lainnya digunakan untuk merendam coran dan menghilangkan lapisan yang tidak diinginkan. Namun, penggunaan bahan kimia harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk yang diberikan.

2. Penyelesaian:

  • Penghalusan Permukaan: Setelah pembersihan, permukaan coran dapat memiliki tekstur kasar atau cacat kecil. Untuk mencapai tampilan yang halus, permukaan dapat dihaluskan menggunakan alat penghalus, seperti amplas, batu gerinda, atau proses pengikisan lainnya. Langkah ini membantu menghilangkan goresan atau cacat kecil dan memberikan hasil akhir yang lebih baik.
  • Finishing Tambahan: Jika diperlukan, dapat dilakukan langkah penyelesaian tambahan seperti pemotongan tepi yang presisi, pengeboran lubang, atau proses perataan dan penyesuaian dimensi tertentu pada coran. Ini memastikan bahwa produk coran memenuhi spesifikasi yang diinginkan dan siap untuk digunakan dalam aplikasi tertentu.
  • Pelapisan atau Perlindungan Permukaan: Akhirnya, jika diperlukan, coran dapat dilapisi atau dilindungi dengan metode pelapisan, seperti pelapisan krom, pelapisan anti-korosi, atau pengecatan. Langkah ini membantu melindungi permukaan coran dari korosi, abrasi, atau pengaruh lingkungan lainnya, serta memberikan tampilan estetis yang diinginkan.

Pembersihan dan penyelesaian hasil cor merupakan langkah penting untuk mencapai produk akhir yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam proses ini, perhatian terhadap detail dan penggunaan alat yang tepat sangat penting agar hasil coran memiliki tampilan yang baik, dimensi yang presisi, dan kualitas yang tinggi.

Penutup

Dalam kesimpulan, proses pengecoran logam adalah metode penting dalam industri manufaktur yang memungkinkan pembentukan produk logam yang kompleks dan presisi. Melalui langkah-langkah seperti persiapan pola dan cetakan, pemilihan dan persiapan material cor, pengaturan suhu dan tekanan, pemadatan dan pendinginan coran, serta pembersihan dan penyelesaian hasil cor, kita dapat menghasilkan produk coran yang berkualitas tinggi.

Proses ini melibatkan kombinasi keterampilan teknis, pengawasan yang cermat, dan penggunaan teknologi yang tepat guna. Dengan pemahaman yang mendalam tentang proses pengecoran logam, industri dapat menciptakan produk yang inovatif dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai sektor.

Baca juga :

Mau donasi lewat mana?

Donate with Paypal
BANK BNI - An.mechanical engineering / Rek - 2345xxx
Gopay-
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas

About the Author

Kami percaya bahwa akses pendidikan berkualitas adalah hak mendasar bagi setiap anak Indonesia.

إرسال تعليق

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.