Silahkan hubungi kami jika Anda menemukan link error atau ingin memberikan masukan dan saran Contact Us Ebook Telegram

Dial Indikator

Dial Indikator adalah sebuah alat pengukur presisi yang digunakan untuk mengukur perubahan kecil dalam posisi atau dimensi benda kerja dalam aplikasi
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated
Dial Indikator

Dial Indikator adalah sebuah alat pengukur presisi yang digunakan untuk mengukur perubahan kecil dalam posisi atau dimensi benda kerja dalam aplikasi teknik mesin dan manufaktur. Alat ini umumnya terdiri dari sebuah jarum penunjuk yang dihubungkan ke sebuah roda gigi dan dial, yang dapat memberikan pembacaan yang sangat akurat dan dapat diulang dengan mudah.

Dial Indikator digunakan dalam berbagai macam aplikasi, termasuk pengukuran ketebalan, jarak, dan keausan pada bagian-bagian mesin. Dalam dunia manufaktur, alat ini sangat penting dalam memastikan bahwa produk akhir memenuhi spesifikasi yang ditentukan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Dial Indikator, termasuk cara kerja, jenis-jenis, dan aplikasi praktis dalam industri manufaktur dan teknik mesin.

Pengertian Dial Indikator

Dial Indikator, atau sering juga disebut sebagai dial gauge, adalah sebuah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur perubahan kecil dalam dimensi atau posisi benda kerja. Alat ini terdiri dari sebuah jarum penunjuk yang dihubungkan dengan roda gigi dan dial yang menunjukkan perubahan kecil dalam posisi atau dimensi benda kerja.

Dial Indikator dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di samping, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang dilengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.

dial indikator digunakan untuk mengukur atau memeriksa kerataan, kesejajaran, kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan dan ketirusan dari suatu benda kerja. Dial indikator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hingga 0,0005 mm.

Bagian bagian dial indicator beserta fungsinya

  1. Plunjer
  2. Sekrup pengkalibrasi
  3. Skala utama
  4. Skala nonius
  5. Poros penyangga
  6. Sambungan 
  7. Sekrup penyetel posisi plunjer
  8. Dudukan magnet
  9. Saklar magnet


  1. Plunjer: Plunjer adalah bagian yang digunakan untuk menekan benda kerja dan memberikan pergerakan pada jarum penunjuk. Fungsi utama dari plunjer adalah untuk membantu membaca perubahan kecil dalam posisi atau dimensi benda kerja.
  2. Sekrup pengkalibrasi: Sekrup pengkalibrasi digunakan untuk mengatur nol atau titik awal pengukuran pada Dial Indikator. Fungsi dari sekrup pengkalibrasi adalah untuk memastikan bahwa jarum penunjuk berada pada posisi nol ketika tidak ada benda kerja yang ditempatkan di bawah plunjer.
  3. Skala utama: Skala utama pada Dial Indikator digunakan untuk membaca pengukuran pada jarum penunjuk. Skala utama biasanya memiliki angka-angka atau garis-garis yang menunjukkan satuan pengukuran, seperti milimeter atau inci.
  4. Skala nonius: Skala nonius pada Dial Indikator digunakan untuk membaca pengukuran yang lebih akurat pada jarum penunjuk. Skala nonius biasanya memiliki garis-garis atau angka-angka kecil yang membantu membaca perubahan kecil pada jarum penunjuk.
  5. Poros penyangga: Poros penyangga pada Dial Indikator berfungsi untuk menopang plunjer dan menjaga agar gerakan plunjer tetap teratur dan stabil selama proses pengukuran.
  6. Sambungan: Sambungan pada Dial Indikator digunakan untuk menghubungkan plunjer dengan jarum penunjuk. Sambungan biasanya terdiri dari roda gigi yang mengubah gerakan plunjer menjadi gerakan jarum penunjuk.
  7. Sekrup penyetel posisi plunjer: Sekrup penyetel posisi plunjer digunakan untuk mengatur posisi awal plunjer dan memastikan bahwa jarum penunjuk berada pada posisi nol ketika tidak ada benda kerja yang ditempatkan di bawah plunjer.
  8. Dudukan magnet: Dudukan magnet pada Dial Indikator digunakan untuk memasang alat ukur pada permukaan benda kerja yang dapat menarik magnet. Dudukan magnet membantu menjaga stabilitas dan ketepatan pengukuran selama proses pengukuran.
  9. Saklar magnet: Saklar magnet pada Dial Indikator digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan daya magnet pada dudukan magnet. Saklar magnet membantu menghindari terjadinya kesalahan pada pengukuran karena adanya tarikan magnet pada permukaan benda kerja.

Fungsi Dial Indikator

Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur :

  • Kerataan permukaan bidang datar. 
  • Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros.
  • Kerataan permukaan dinding silinder.
  • Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain.

1. Mengukur dimensi benda kerja:

Dial Indikator dapat digunakan untuk mengukur dimensi pada benda kerja dengan tingkat akurasi dan ketelitian yang tinggi.

2. Menentukan kesejajaran benda kerja:

Dial Indikator dapat digunakan untuk menentukan kesejajaran atau ketidakteraturan pada permukaan benda kerja dengan cara mengukur perbedaan ketinggian atau kedalaman pada titik-titik tertentu.

3. Menentukan perubahan dimensi benda kerja:

Dial Indikator dapat digunakan untuk mengukur perubahan dimensi pada benda kerja selama proses pengerjaan atau pengujian.

4. Mengukur getaran mesin: 

Dial Indikator juga dapat digunakan untuk mengukur getaran pada mesin atau peralatan mekanik untuk mengetahui apakah mesin atau peralatan berfungsi dengan baik atau tidak.

5. Memastikan keakuratan alat ukur lain:

Dial Indikator dapat digunakan untuk memastikan keakuratan alat ukur lain, seperti mikrometer atau kaliper, sehingga dapat diandalkan dalam pengukuran.

6. Mengukur keausan atau kebengkokan pada benda kerja:

Dial Indikator dapat digunakan untuk mengukur keausan atau kebengkokan pada benda kerja, sehingga dapat dipastikan apakah benda kerja masih layak digunakan atau harus diganti.

Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat memperbesar gerakan yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang permukaan yang diukur, gerakan ini diperbesar oleh mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh penunjuk (ponter).

Penggunaan Dial Indikator

 Cara Mengkalibrasi

Mengkalibrasi Dial Indikator sangat penting untuk memastikan akurasi dan ketelitian pengukuran yang dilakukan. Berikut adalah cara mengkalibrasi Dial Indikator:

  1. Persiapkan alat yang diperlukan: Anda akan memerlukan suatu standar yang sudah diketahui dimensinya dengan akurasi yang tinggi, misalnya blok kalibrasi. Anda juga memerlukan alat pengunci, seperti kunci pas, untuk mengunci Dial Indikator pada posisi yang tepat.
  2. Pasang Dial Indikator pada alat pengukur: Tempatkan Dial Indikator pada alat pengukur, seperti pemegang Dial Indikator atau magnetic base, sehingga posisinya stabil dan terkunci dengan baik.
  3. Atur plunger pada nol: Pastikan plunger pada posisi nol atau nol relatif terhadap standar yang digunakan. Anda dapat menyesuaikan posisi plunger dengan memutar skala nonius pada Dial Indikator.
  4. Ukur standar: Gunakan Dial Indikator untuk mengukur standar yang sudah diketahui dimensinya dengan akurasi yang tinggi. Pastikan posisi Dial Indikator dan standar sudah terkunci dengan baik.
  5. Catat hasil pengukuran: Catat hasil pengukuran yang didapat pada lembar kerja atau buku catatan Anda. Anda dapat membandingkan hasil pengukuran dengan dimensi yang seharusnya untuk mengetahui apakah Dial Indikator Anda sudah dikalibrasi dengan benar.
  6. Sesuaikan skala Dial Indikator: Jika terdapat perbedaan antara hasil pengukuran dan dimensi seharusnya, Anda dapat menyesuaikan skala Dial Indikator dengan memutar skrup pengkalibrasi hingga hasil pengukuran sesuai dengan standar yang digunakan.
  7. Ulangi proses kalibrasi: Setelah melakukan penyesuaian skala, ulangi proses kalibrasi hingga hasil pengukuran sesuai dengan standar yang digunakan.
  8. Pastikan posisi Dial Indikator stabil: Pastikan posisi Dial Indikator tetap stabil dan terkunci dengan baik pada alat pengukur saat digunakan untuk mengukur benda kerja.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengkalibrasi Dial Indikator dengan benar dan memastikan akurasi dan ketelitian pengukuran yang dilakukan. Penting untuk mengkalibrasi Dial Indikator secara teratur untuk memastikan keandalannya dalam pengukuran.

Contoh :

Setelah benda kerja diputar-putar pada skala nonius menunjukkan angka 0,12 mm dan skala utama nol (0) maka kelengkungan poros tersebut adalah 0,12 mm.

Cara Penggunaan Alat

Berikut adalah cara penggunaan Dial Indikator:

  1. Siapkan alat pengukur: Pastikan bahwa alat pengukur yang digunakan untuk memegang Dial Indikator, seperti magnetic base atau pemegang Dial Indikator, dalam kondisi stabil dan terkunci dengan baik pada permukaan benda kerja.
  2. Atur skala nol: Putar skala nonius pada Dial Indikator hingga plunger berada pada posisi nol.
  3. Tempatkan Dial Indikator pada benda kerja: Tempatkan plunger Dial Indikator pada permukaan benda kerja yang akan diukur, kemudian tekan perlahan-lahan hingga plunger menempel dengan permukaan benda kerja.
  4. Baca hasil pengukuran: Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius Dial Indikator. Skala utama akan menunjukkan hasil pengukuran dalam satuan yang digunakan, sedangkan skala nonius memberikan pembacaan tambahan untuk menentukan hasil pengukuran yang lebih akurat.
  5. Ambil beberapa pengukuran: Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat, lakukan beberapa pengukuran pada titik yang berbeda pada permukaan benda kerja.
  6. Hitung hasil rata-rata: Setelah mengambil beberapa pengukuran, hitunglah hasil rata-rata dari pengukuran tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan presisi.
  7. Lakukan perbaikan pada benda kerja: Jika terdapat perbedaan antara hasil pengukuran dengan dimensi seharusnya, lakukan perbaikan pada benda kerja sesuai dengan kebutuhan.
  8. Bersihkan alat setelah digunakan: Setelah selesai menggunakan Dial Indikator, bersihkan alat dengan hati-hati dan simpan dengan baik untuk memastikan keawetan dan keandalannya pada pengukuran berikutnya.

Pada dial indikator terdapat 2 (dua) skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan perhitungan putaran. Dari jarum panjang pada skala yang besar.

Contoh

Jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah  3,06 mm. 

Pengukuran ini diperoleh dari :

  • skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
  • skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
  • maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.

Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indikator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.

Metode Pengukuran

  1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.
  2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.
  3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".
  4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer
  5. Metode Dial Indikator

Metode dial indikator adalah metode yang paling banyak dilakukan, karena ketelitian cukup dapat dipertanggung jawabkan, terutama jika dilakukan dengan professional dan harga alat relatif lebih murah.

Macam-macam Metode Dial Indikator

Metode Dial Indikator ada 2 (dua), yaitu:

  1. Rim & face dial indicator: kedua poros diputar bersamaan.
  2. Reverse dial indicator: cukup memutar salah satu poros.

Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:

  • Benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
  • Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
  • Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

Keuntungan Metode Dial

  1. Metode ini cukup akurat.
  2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil.
  3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros.
  4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu.
  5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain,
  6. Mudah di gambar, dibuat perhitungan-perhitungan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat.
  7. Cukup sesuai untuk mesin-mesin besar, putaran tinggi.

Kerugian Metode Dial

  1. Mengerjakannya harus sangat teliti atau hati-hati, pemasangan dial harus kokoh, sehingga dapat salah baca atau salah penunjukkan.
  2. Toleransi, run-out, sag harus diketahui atau di chek dulu.
  3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run-outnya besar, maka penunjukkan dial indikator menjadi tidak sebenarnya, sehingga selanjutnya perhitungan-perhitungan menjadi salah.
  4. Aksial clearence sangat mempengaruhi kesalahan.

Metode Pengukuran Serta Pembacaan Hasil Pengukuran

Mengukur kerataan sebuah bidang. 

Untuk mengukur kerataan sebuah bidang, maka terlebih dahulu jarum-jarum pada dial gauge harus diset pada posisi angka yang diperkirakan sesuai dengan kondisi tinggi rendah permukaan bidang yang akan diukur, Misal sbb: 

  • Jarum pendek menunjuk angka dua
  • Jarum panjang menunjuk angka nol

Hal di atas dapat dilakukan dengan cara mendorong bidang sentuh ke arah atas, sampai posisi jarum pendek pada angka dua, dan jarum panjang pada angka nol, Selanjutnya posisi letak dari batas toleransi yang dibutuhkan adalah :

  • Batas toleransi sebelah kiri pada posisi angka 90
  • Batas toleransi sebelah kanan pada posisi angka 10 

Hal ini berarti toleransi ke arah kiri dan kanan dari angka 0 adalah berjarak 0,1 mm.

Hasil pengukuran sebuah bidang dinyatakan rata apabila pergerakan jarum panjang bergerak ke arah kiri dan kanan antara jarak toleransi tersebut.

Membaca dial merupakan hal yang paling dasar yang harus dipahami dan dimengerti oleh pelaksana, hasil bacaan salah akan mengakibatkan hasil salah & fatal. Kesalahan-kesalahan tersebut banyak sebab mengapa penunjukkan bisa salah.

Kesalahan utama di golongakan sebagai berikut:

  • Pemasangan dial tidak kokoh : kendor, ada sag, tidak sejajar, posisi tidak tepat.
  • Kesalahan pada alat ada histiris, tidak lancar naik turun plunjer.
  • Pemahaman membaca dial salah, terbalik-balik, pemahaman skala salah sehingga hasil perhitungan atau penggambaran salah.

Baca juga :

Mau donasi lewat mana?

Donate with Paypal
BANK BNI - An.mechanical engineering / Rek - 2345xxx
Gopay-
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas

About the Author

Kami percaya bahwa akses pendidikan berkualitas adalah hak mendasar bagi setiap anak Indonesia.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.