Silahkan hubungi kami jika Anda menemukan link error atau ingin memberikan masukan dan saran Contact Us Ebook Telegram

Avometer atau Multimeter

Avometer adalah sebuah alat ukur listrik yang sangat populer dan digunakan luas dalam berbagai bidang, seperti elektronik, listrik, dan rekayasa
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated
Avometer

Avometer, juga dikenal sebagai multimeter, adalah sebuah alat ukur listrik yang sangat populer dan digunakan secara luas dalam berbagai bidang, seperti elektronik, listrik, dan rekayasa. Alat ini terdiri dari beberapa fungsi pengukuran, seperti pengukuran tegangan, arus, dan resistansi, serta kemampuan untuk mengukur frekuensi dan kapasitansi dalam beberapa model yang lebih canggih.

AVOmeter sangat berguna untuk mendiagnosis masalah dalam sistem listrik atau elektronik, serta untuk mengukur performa suatu sistem. Artikel ini akan membahas sejarah AVOmeter, bagaimana alat ini bekerja, serta manfaat dan aplikasinya dalam berbagai industri.

Sejarah Singkat Avometer atau Multimeter

AVOmeter atau multimeter memiliki sejarah panjang dalam industri listrik dan elektronik. Alat pengukur multiguna ini pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur Inggris bernama Donald Macadie pada tahun 1923. Macadie mendesain alat ini untuk mengukur resistansi, tegangan, dan arus sekaligus dalam satu alat yang mudah digunakan. Awalnya alat ini dikenal dengan nama AVOmeter yang merupakan singkatan dari Ampere, Volt, dan Ohm meter.

Pada tahun 1923, Macadie mulai memproduksi AVOmeter secara massal dan mendirikan perusahaannya sendiri di kota London. Alat ini menjadi sangat populer di kalangan teknisi dan insinyur pada masa itu karena kemampuannya yang luar biasa untuk mengukur berbagai parameter listrik.

Selama Perang Dunia II, AVOmeter menjadi sangat penting dalam industri pertahanan. Alat ini digunakan untuk memperbaiki dan menjaga peralatan komunikasi, radar, dan peralatan listrik lainnya yang digunakan dalam pertempuran.

Seiring berkembangnya teknologi, AVOmeter terus mengalami perbaikan dan inovasi. Pada tahun 1950-an, AVOmeter digital mulai ditemukan dan menjadi semakin populer pada tahun 1970-an dengan adanya mikroprosesor. Kemudian pada tahun 1990-an, AVOmeter semakin canggih dengan adanya fitur-fitur seperti pengukuran kapasitansi, frekuensi, dan suhu.

Hingga saat ini, AVOmeter masih menjadi alat ukur listrik yang sangat penting dan digunakan secara luas di berbagai industri seperti elektronik, otomotif, listrik, dan telekomunikasi. Meskipun terus mengalami inovasi, AVOmeter tetap mempertahankan fungsi dasarnya sebagai alat ukur listrik yang handal dan efektif.

Pengertian Avometer

Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. ‘V’ artinya Voltase, untuk mengukur Voltase atau tegangan. ‘O’ artinya Ohm, untuk mengukur Ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. AVO meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester,

Jadi pengertian dari AVOmeter adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur kuat arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.

Bagian-bagian avometer

Bagian-bagian avometer

  • Meter korektor berguna untuk menyetel jarum AVOmeter ke arah nol, saat akan dipergunakan dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan, menggunakan obeng pipih kecil. 
  • Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengan kemampuan batas ukur yang dipergunakan yang berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Saklar putar (range selector switch ini merupakan kunci utama bila kita menggunakan AVOmeter). AVO meter biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu: 

    • Posisi (Ohm) berarti AVOmeter berfungsi sebagai Ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur yaitu: x1; x10; dan K. 
    • Posisi ACV (Volt AC) berarti AVOmeter berfungsi sebagai Voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur yaitu: 10V; 50V; 250V; 500V; dan 1000V. 
    • Posisi DCV (Volt DC) berarti AVOmeter berfungsi sebagai Voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur yaitu: 10V; 50V; 250V; 500V; dan 1000V. 
    • Posisi DC mA (miliampere DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai miliamperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur yaitu: 0,25; 25; dan 500.  Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe AVOmeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu saja sama.

  • Terminal + dan –Com terminal dipergunakan untuk mengukur Ohm, AC Volt, DC Volt dan DC mA (yang berwarna merah untuk + dan warna hitam untuk - )
  • Pointer (Jarum Meter) adalah sebatang pelat yang bergerak kekanan dan kekiri yang menunjukkan besaran/nilai. 
  • Mirror (cermin) sebagai batas antara Ohmmeter dengan Volt-Ampermeter. Cermin pemantul pada papan skala yang digunakan sebagai panduan untuk ketepatan membaca, yaitu pembacaan skala dilakukan dengan cara tegak lurus dimana bayangan jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi penyimpangan dalam membaca.
  • Scale (skala) berfungsi sebagai skala pembacaan meter. 
  • Zero Adjusment adalah pengatur atau penepat jarum pada kedudukan nol ketika menggunakan Ohmmeter. Caranya: saklar pemilih diputar pada posisi (Ohm), test lead + (merah) dihubungkan ke test lead - (hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan skala 0 Ohm. 
  • Angka-Angka Batas Ukur adalah angka yang menunjukkan batas kemampuan alat ukur. 
  • Kotak Meter adalah kotak atau tempat meletakkan komponen-komponen AVOmeter.

  • Di sebelah kanan saklar terdapat tanda ACV (Alternating Current Volt), yaitu Voltmeter untuk mengukur arus bolak-balik atau aliran tukar. Batas ukur ini dibagi atas, misal: 0-10 V, 0-50 V, 0-250 V, 0-500 V, 0-1000 V. 
  • • Bagian atas saklar penunjuk diberi tanda OHM dan ini merupakan batas ukur Ohm meter yang dapat digunakan untuk mengukur nilai tahanan dan baik buruknya alat- alat dalam “pesawat”. Pada bagian ini terdapat batas ukur, yaitu misal: x1, x10, x100, x1K, x10K. 
  • • Di sebelah kiri dari saklar terdapat tanda DCV (Direct Current Volt) yang merupakan bagian dari Voltmeter, yaitu bagian yang digunakan khusus untuk mengukur tegangan listrik DC. Batas ukur DCV dibagi atas, misal: 0-10 V, 0-50 V, 0-250 V, 0-500 V, 0-1000 V. 
    • Pengukuran di bawah 10 Volt dipakai batas ukur 0-10 V.
    • Bila di atas 12 Volt dan di bawah 50 Volt dipergunakan batas ukur 0-50 V.
    • Jika di atas 50 Volt dan di bawah 250 Volt digunakan batas ukur 0-250 V.
    • Bila di atas 250V dan dibawah 500V digunakan batas ukur 500 Volt.
    • Bila lebih dari 500 V dan di bawah 1000V digunakan batas ukur 0-1000 V.
    • Jika lebih dari itu, maka tidak boleh menggunakan Volt meter secara langsung. 
  • Di bagian bawah saklar terdapat tanda DC mA yang berguna untuk mengukur besarnya kuat arus listrik.
  • Batas ukur dibagi atas, misal 0-0,25 mA, 0-25 mA, 0-500 mA. Bila menggunakan alat ukur ini, pertama-tama letakkanlah saklar pada batas ukur yang terbesar tertinggi kemudian dibawahnya, sehingga batas ukur yang digunakan selalu lebih tinggi dari arus yang kita ukur. 

Macam-Macam avometer

Berdasarkan prinsip kerjanya, ada 2 (dua) jenis AVOmeter, yaitu:

jenis avometer

1.  Avometer analog

Jenis AVOmeter yang menggunakan prinsip elektromekanik untuk menunjukkan hasil pengukuran pada skala jarum analog. AVOmeter ini mengukur arus dan tegangan dengan memanfaatkan gerakan jarum analog yang terkait dengan kekuatan elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus listrik.

AVOmeter Analog (menggunakan jarum putar/moving coil), AVOmeter analog menggunakan jarum sebagai penunjuk skala. Untuk memperoleh hasil pengukuran, maka harus dibaca berdasarkan range atau divisi.

Keakuratan hasil pengukuran dari AVOmeter analog ini dibatasi oleh lebar dari skala pointer, getaran dari pointer, keakuratan pencetakan gandar, kalibrasi nol, jumlah rentang skala. Dalam pengukuran menggunakan AVOmeter analog, kesalahan pengukuran dapat terjadi akibat kesalahan dalam pengamatan (paralax).

Contoh penggunaan AVOmeter Analog

Mengukur Arus Listrik

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan ampere meter:

  1. Pastikan bahwa arus yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, beberapa multi meter mempunyai batas maksimal 500 mA atau 0,5 A.
  2. Metode memasang amper meter pada rangkaian adalah secara seri, pengukuran secara parallel dapat menyebabkan multimeter terbakar.
  3. Pastikan pemasangan colok ukur (test lead) tepat. Skala ukur amper meter pada multimeter sangat beragam, diantara 250 mA dan 20 A. 

Contoh melakukan pengukuran arus kurang dari 250 mA.

Langkah mengukur 

  1. Putar selector ukur kearah 250 mA.
  2. Pasang alat amper meter secara seri, yaitu colok ukur merah (+) ke beban atau lampu dan colok ukur hitam (negatip) ke arah negatif  baterai
  3. Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kemudian hasilnya kalikan dengan 10.

contoh pengukuran avometer
Menggunakan Amper Meter

Dari penunjukkan alat ukur di atas menunjukkan angka 3, maka besar arus yang mengalir adalah  3 x 10 = 30 Ma

Mengukur Tegangan

1. Mengukur Tegangan DC

Baterai merupakan salah satu sumber listrik tegangan DC.  Besar tegangan DC yang mampu diukur adalah 0 – 500 Volt DC.  Posisi pengukuran terdiri dari 2,5 V, 10 V, 25 V,  50 V dan 500 V.  Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, misal mengukur tegangan baterai 12V  DC maka pilih skala 25V DC.
  2. Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri dapat menyebabkan multimeter terbakar.
  3. Pastikan pemasangan colok ukur (test lead) tepat.

Langkah mengukur tegangan baterai pada rangkaian

  1. Putar selector ukur ke arah 25 V DC.
  2. Pasang alat Volt meter secara paralel, yaitu colok ukur merah (+) ke positif baterai dan colok ukur hitam (-) ke arah negatif  baterai.
  3. Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25.

contoh pengukuran avometer
Menggunakan Volt Meter Mengukur Tegangan DC

Dari penunjukkan alat ukur di atas menunjukkan angka 12 V DC.

2. Mengukur Tegangan AC

Multimeter mampu mengukur tegangan AC sebesar 0 – 1000 Volt. Posisi pengukuran terdiri dari 10 V, 25 V,  250 V dan 1000 V.  Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, misal mengukur tegangan listrik sebesar 220 V maka pilih skala 250V AC.
  2. Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri dapat menyebabkan multimeter terbakar
  3. Pemasangan colok ukur (test lead) dapat dibolak-balik.

Langkah mengukur tegangan listrik

  1. Putar selector ukur kearah 250 V AC
  2. Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu memasukkan colok ukur merah (+)dan colok ukur hitam (-)  pada lubang sumber listrik.
  3. Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kalikan hasil pengukuran dengan 10.

contoh pengukuran avometer
Menggunakan Volt Meter Mengukur Tegangan AC

Dari penunjukkan alat ukur di atas menunjukkan angka 10, maka besar tegangan sumber listrik adalah  10x 10 = 100 Volt AC. Bila tegangan jaringan seharusnya 220 V, maka terjadi penurunan tegangan pada sumber listrik.

3. Mengukur tahanan

Sebelum menggunakan Ohm meter untuk mengukur tahanan perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Pastikan bahwa tahanan yang diukur dalam rentang pengukuran efektif tahanan yang diukur, misal mengukur tahanan  220 Ω  maka pilih skala 1 X,  tahanan  800 Ω menggunakan 10 X, tahanan 8 K Ω menggunakan 1 X 1K.
  2. Kalibrasi alat ukur sebelum digunakan, dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur jarum pada posisi 0 (nol).
  3. Pengukuran tidak boleh pada rangkian uyang dialiri listrik, jadi matikan sumber dan lepas komponen saat melakukan pengukuran.   

Langkah mengukur tahanan

  1. Putar selector ukur kearah 1X Ω.
  2. Kalibrasi alat ukur dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur jarum pada posisi 0 (nol) dengan memutar Ohm calibration.
  3. Hubungkan colok ukur ke tahanan yang diukur.
  4. Baca hasil pengukuran.

Mengukur Tahanan
Mengukur Tahanan

Hasil pengukuran menunjukan besar tahanan adalah 9 Ω, Bila posisi pengukuran pada 10 X, maka hasil diatas dikalikan 10, sehingga 9 x 10 = 90 Ω.

2. Avometer Digital (menggunakan display digital).

AVOmeter digital tidak sama halnya dengan AVOmeter analog yang menggunakan jarum. AVOmeter digital menggunakan display yang langsung dapat menampilkan hasil pengukuran berupa angka-angka. Karena tidak menggunakan jarum, AVOmeter digital ini bentuk fisiknya lebih kecil daripada AVOmeter analog dan tidak perlu melakukan kalibrasi lagi sebelum melakukan pengukuran. Selain itu, ketelitian di dalam pengukurannya juga jauh lebih baik daripada AVOmeter analog.

Contoh penggunaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

avometer

Cara Penggunaan AVOmeter

Langkah-langkah penggunaan AVOmeter

  1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) AVOmeter/Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
  2. AVOmeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (AVOmeter sebagai Volt-meter), mengukur Arus (AVOmeter sebagai Ampere meter), mengukur Resistans/Tahanan (AVOmeter sebagai Ohm-meter).
  3. Sebelum dan sesudah AVOmeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih.
  4. Kabel penyidik (probes) AVOmeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang penyidik yang bertanda (-) atau common.
  5. Pada saat akan melakukan pengukuran perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah pebaikan dengan cara memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-).
  6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCmA), dan tahanan/resistan (resistance).
  7. Pada pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatif dari tegangan yang akan diukur.
  8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir.
  9. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) W atau kW (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).
  10. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan AVOmeter

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam menggunakan AVOmeter, yaitu: 

  1. Setiap kali menggunakan AVO meter harus memperhatikan batas ukur alat tersebut. Kemampuan alat ukur (kapasitas alat ukur) harus lebih besar dari yang hendak di ukur. Kesalahan dalam pemakaian alat ukur AVOmeter dapat mengakibatkan kerusakan. 
  2. AC Voltmeter hanya boleh dipergunakan untuk mengukur AC Volt, tidak boleh dipergunakan untuk mengukur DC Volt. Demikian juga sebaliknya. Ohm meter tidak boleh dipergunakan untuk mengukur tegangan listrik, baik DC maupun AC Volt karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut. Jadi, pemakaian alat ukur harus sesuai dengan fungsi alat ukur tersebut. 
  3. Periksa jarum meter apakah sudah tepat pada angka 0 pada skala DC mA, DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kiri dan skala Ohm meter posisi jarum nol di bagian kanan.

Fungsi AVOmeter

AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat,tetapi sebelum mempergunakannya,para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi salah pakai dan akan merusak AVO meter tersebut.

AVOmeter merupakan alat sistem kelistrikan yang mempunyai multi fungsi yaitu untuk:

  1. Mengukur arus atau Amper meter
  2. Mengukur tegangan atau Volt meter
  3. Mengukur tahanan  atau Ohm meter

Kesimpulan 

AVO meter yang dikenal dengan istilah multimeter atau multitester merupakan alat ukur terintegrasi yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Voltmeter), arus (Amperemeter), dan resistansi (ohmmeter). Dalam AVO meter pemilihan besaran yang ingin diukur dengan mengatur range selector sesuai dengan keinginan.

AVO meter mudah rusak terutama oleh penggunaan yang diluar kemampuannya. Sebelum melakukan pengukuran, batas ukur AVO meter ditempatkan pada batas ukur paling tinggi dan dapat diturunkan untuk mendapatkan pembacaan yang baik.

Baca juga :

Mau donasi lewat mana?

Donate with Paypal
BANK BNI - An.mechanical engineering / Rek - 2345xxx
Gopay-
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas

About the Author

Kami percaya bahwa akses pendidikan berkualitas adalah hak mendasar bagi setiap anak Indonesia.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.