![]() |
Mutu Papan Partikel dari Kayu Kelapa Sawit (KKS) Berbasis Perekat Polystyrene |
ABSTRAK
Target khusus penelitian adalah mendapatkan komposisi kayu kelapa sawit (KKS) dan polystyrene (PS) yang tepat pada pembuatan papan partikel yang memenuhi standar mutu. Standar mutu SNI 03-2105-1996 dijadikan referensi pembanding hasil pengujian. Tahapan penelitian dimulai dari pemilihan ukuran partikel, pencampuran, dan pembentukan papan partikel, sampai pada pengujian. Unsur pembentuk papan partikel adalah KKS, perekat PS, benzoyl peroxide, maleated coupling agent, dan pelarut xilena. Spesimen dibuat dengan komposisi variasi fraksi berat KKS-PS: 20:80, 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, 70:30 dan 80:20.
Pengujian mekanis, dan fisis dilakukan untuk mendapatkan komposisi optimum dari masing- masing fraksi berat. Hasil pengujian sifat fisis dan mekanis cenderungan meningkat seiring bertambahnya kadar perekat. Dari variasi komposisi, mulai komposisi KKS-PS, 60:40 telah dapat digunakan dalam pembuatan papan partikel KKS. Papan partikel KKS-PS memiliki nilai kekuatan tarik optimum sebesar 55,15 kg/cm2 dan kekuatan lentur optimum sebesar 92,27 kg/cm. Secara umum papan partikel KKS-PS telah memenuhi persyaratan standar SNI 03- 2105-1996.
PENDAHULUAN
Seiring dengan peningkatan industri perkayuan di Indonesia, ketersediaan kayu di hutan baik jumlah maupun kualitasnya semakin terbatas. Hal ini berpengaruh terhadap industri papan partikel yang semakin sulit mendapatkan kayu yang solid berkualitas baik. Salah satu alternatif mengganti- kan partikel kayu adalah kayu kelapa sawit (KKS).
Dari uraian di atas, menunjukan bahwa KKS memiliki potensi yang sangat besar untuk diguna-kan di bidang rekayasa, khususnya sebagai partikel pada pembuatan papan partikel, dengan meman- faatkan PS sebagai perekat (matriks). Permasalahan selanjutnya yang perlu diketahui adalah kadar PS yang tepat untuk dijadikan perekat partikel KKS sehingga dapat diproduksi papan partikel yang memenuhi standar mutu.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah didapatkan komposisi yang tepat antara partikel KKS dan polystyrene (PS) sebagai pembentuk papan partikel yang ditinjau dari sifat fisis dan mekanik. Pengembangan produk papan partikel dari KKS dan PS (limbah) ini merupakan salah satu upaya memproduksi material yang murah dan memenuhi standart mutu dan pelestarian lingkungan hidup. Penelitian pemanfaatan kayu sawit oleh Lubis [1], menunjukan cara pemanfaatan KKS paling tepat adalah bagian bawah sampai ketinggian 2 meter funiture dan bagian atas (> 2 meter) dapat dimanfaatkan sebagai papan partikel.
Balfas, menyatakan salah satu masalah serius dalam pemanfaatan KKS adalah sifat higroskopis yang berlebihan dan karakteristik kimia kayu sawit yang memiliki kandungan ekstraktif (terutama pati) yang lebih banyak dibandingkan kayu biasa. Beberapa penelitian tentang papan patikel telah dilakukan. Erwinsyah [3] meneliti pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai material papan partikel. Berdasarkan hasil penelitian, sifat fisik dan mekanik papan partikel dari tandan kosong sawit telah memenuhi SNI untuk penggunaan interior.
Kasim [4] berhasil memanfaatkan limbah TKKS untuk dijadikan papan partikel dengan menggunakan gambir sebagai perekat, namun hasil penelitian ini masih perlu beberapa penyempurnaan untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai mutu dan karakteristik diinginkan. Mutu papan partikel menurut Sugtino [5], meliputi beberapa hal seperti cacat, ukuran, sifat fisis, sifat mekanis, dan sifat kimia. Amin [6] telah berhasil membuat papan partikel TKKS, papan yang dihasilkan sudah dapat dibuat dengan ukuran skala industri (240 cm x 120 cm).
Secara umum papan yang dihasilkan telah memenuhi standar pemakaian JIS A 5908. Pemanfaatan langsung serbuk kulit kayu akasia sebagai perekat papan partikel, Subyakto [7] menghasilkan komposisi 60 : 40 kulit akasia dan serbuk kayu 60:40 memenuhi standar JIS A 5908 untuk sifat mekanisnya.
DAFTAR PUSTAKA:
1. Lubis A.U., Guritno P., Darnoko, Prospek
industri dengan Bahan Baku Limbah Padat
Kelapa Sawit di Indonesia, Berita PPKS 2, 1994.
2. Balfas E.S., Kayu Sawit sebagai Subtitusi Kayu
dari Hasil Alam, Forum Komunikasi Teknologi
dan Industri Kayu, Bogor, 2003.
3. Erwinsyah, Pengaruh Jenis dan Konsentrasi
Perekat Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik
Papan Partikel dari Tandan Kosong Sawit,
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Kayu Tropis, Vol
12, No 1 Apr 2004.
4. Kasim A., Papan Tiruan Berbahan Limbah
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), http://
www.kompas.com/, 7 Maret 2008
5. Sutigno, Paribroto, Mutu Papan Partikel, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan
Sosial Ekonomi Kehutanan, Bogor, 2000.
6. Amin Y., Papan Partikel dari Tandan Kosong
Kelapa Sawit (TKKS), http://www.inovasi.lipi.
go.id/ (10 Februari 2009).
7. Subyakto, Bambang P., Pemanfaatan Langsung
Serbuk Kulit Kayu Akasia Sebagai Perekat
Papan Partikel, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu
Tropis. Vol. 1, No. 1, 2003.
8. ASTM, Annual Book of ASTM Standard, West
Conshohocken, 2003.
9. Standar Nasional Indonesia, Mutu Papan
Partikel. SNI 07-2105-1996. Dewan Standar
Nasional. Jakarta, 1996.
10. Tomimura, Chemical Characteristics of Palm
Tunk. Journal Japan Agric., Vol.2, 1992.
11. Zukarnain, Impregnasi Resin Pinus Merkusidan
Asam Akrilat ke Dalam Kayu Kelapa Sawit
Menggunakan Berbagai Pelarut, Tesis Kimia.
SPs USU Medan, 2000.
12. Siswanto, Seribu Manfaat Serat Sawit, http://
www.trubus-online.co.id/,10 Februari 2009.
Mau donasi lewat mana?
Donate with PaypalGopay-